Indo_Artikel

Just another WordPress.com weblog

Mangkok Cina Kuno Patahkan Teori Darwinisme

Posted by sariwibowoaang pada September 9, 2009


124399535065359_1Kepingan-kepingan tembikar yang baru-baru ini ditemukan oleh para pakar ilmu purbakala di Gua Yuchanyan di Cina telah sekali lagi merobohkan pemikiran evolusionis mengenai sejarah. Menurut sebuah laporan di BBC News, usia pecahan-pecahan tersebut yang telah ditentukan dengan menggunakan 40 macam teknik Karbon-14 yang berbeda berkisar antara 17.500 dan 18.300 tahun. Keberadaan periuk setua itu merupakan sebuah kekalahan penuh, dalam istilah evolusinis, karena mereka menyatakan bahwa manusia memulai kehidupan beradab dan menetap pada masa yang mereka sebut sebagai Zaman Batu.

Evolusonis menyatakan bahwa manusia pertama adalah makhluk setengah-kera yang bentuk tubuh dan kemampuan akalnya berkembang seiring dengan perjalanan waktu, bahwa mereka mendapatkan keterampilan baru, dan bahwa peradaban berevolusi disebabkan oleh hal tersebut.2

Menurut pernyataan ini, yang didasarkan pada ketiadaan bukti ilmiah apa pun, nenek moyang purba kita yang diduga ada itu menjalani hidup sebagai binatang, lalu menjadi beradab hanya setelah mereka menjadi manusia, dan menunjukkan kemajuan budaya seiring dengan bertambah majunya kemampuan akal mereka.

Gambar-gambar khayalan dari apa yang disebut sebagai Manusia purba, dengan tubuh yang seluruhnya tertutupi bulu binatang, atau sedang membuat api sembari jongkok di bawah kulit binatang, tengah berjalan di sepanjang tepi wilayah perairan sembari memanggul hewan yang baru saja dibunuh, atau sedang berusaha berkomunikasi dengan sesamanya menggunakan gerakan isyarat dan bersungut-sungut, adalah gambar rekayasa yang dilandaskan pada pernyataan tidak ilmiah ini.

Namun, temuan-temuan purbakala yang dihasilkan hingga kini dari Zaman Batu, di mana evolusionis menyatakan bahwa “manusia waktu itu baru saja belajar berbicara”, menunjukkan bahwa manusia di masa itu sudah menjalani hidup berkeluarga, melakukan bedah otak dan memahami seni lukis dan musik.

Oleh karena serpihan periuk berusia sekitar 18.000 tahun yang ditemukan di Gua Yuchanyan di Cina juga menampakkan tanda-tanda kehidupan yang berperadaban, maka ini pun membantah “urutan zaman-zaman sejarah” karangan evolusonis. Kepingan-kepingan mangkuk ini, yang usianya ditetapkan antara 17.500 dan 18.300 tahun, adalah sisa-sisa peninggalan tembikar tertua yang pernah ditemukan. Menurut pernyataan evolusionis, manusia semestinya belum menjalani hidup menetap di masa yang disebut sebagai Zaman Batu, dan mestinya hidup di gua-gua sebagai pemburu purba yang menggunakan perkakas yang terbuat dari batu.

Namun temuan-temuan purbakala secara ilmiah membuktikan justru sebaliknya. Pecahan-pecahan barang yang terbuat dari tanah liat yang ditemukan di Gua Yuchanyan itu secara telak menyingkap ketidakabsahan pernyataan evolusonis, yang sejatinya tidak lebih dari khayalan.

Biji-bijian padi juga ditemukan di gua yang sama di tahun 2005. Secara keseluruhan, temuan-temuan ini menunjukkan bahwa manusia yang hidup 18.000 tahun lalu telah bertani dan hidup berperadaban sebagaimana yang dilakukan manusia masa kini.

Kemajuan dan temuan seperti ini yang terjadi di cabang-cabang ilmu pengetahuan seperti arkeologi dan antropologi menyingkapkan bahwa “gagasan evolusi budaya dan masyarakat manusia” adalah sesuatu yang palsu. Temuan yang dihasilkan selama penggalian-penggalian purbakala dengan jelas menampakkan bahwa sejarah ditafsirkan oleh para ilmuwan Darwinis berdasarkan prasangka ideologi materialis. Dongeng “Zaman Batu” tidaklah lebih dari upaya kalangan materialis dalam rangka menampilkan manusia sebagai sebuah makhluk hidup yang berevolusi dari binatang yang tidak berakal dan memaksakan dongeng yang mereka yakini ini pada ilmu pengetahuan.

Sumber : BBC News

6 Tanggapan to “Mangkok Cina Kuno Patahkan Teori Darwinisme”

  1. Anis Indrawati said

    kalau memang teori darwin sudah usah sekarang gimana caranya pelajaran biologi tentang teori darwin itu sudah tidak masuk kurikulum wajib sekolah SD, SMP dan SMA kita ???
    Nyatanya pembahsan materi darwin tiu sampai sekarang masih diajarkan siswa-siswa, lucu ngak’ kiranya ilmu yang sudah salah masih diajarkan ???
    Ayo kita buat komunitas / forum yang menggugat itu agar yang salah tidak terus beredar

    • sariwibowoaang said

      mungkin masih perlu karena itu suatu pemikiran seorang yang bisa dikatakan berpengaruh bagi ilmu pengetahuan. memang lucu sich klo masih diajarkan tapi seharusnya bukan diajarkan tetapi hanya sekedar tahu. boleh juga!

  2. Beritanya sangat bagus… seharusnya mata pelajaran dan mata kuliah teori evolusi harus segera dihapus dari pelajaran biologi baik di sekolah maupun kampus.

  3. ravie ananda said

    sepertinya akan sangat mendukung suatu pernyataan seorang negarawan NKRI dahulu kala yang mengatakan bahwa 2,5 juta tahun yang lalu bangsa Indonesia yang dahulunya dikenal dengan TANAH DHAWA/ tanah panjang karena memanjang sebelumpecah jadi pulau2, telah menjadi pusat peradaban dunia,tentunya teori ini lebih tua dari teori plato tentang atlantis.karena gempa luarbiasa banyak peradaban yang hilang.sejarah pun hilang, ribuan tahun kemudian baru ada sejarah baru yang dibuat oleh suku pegunungan himalaya.semoga keluhuran NKRI kuno segera lenggah kembali dan Pancasila segera menjadi Pengayom kedamaian Dunia. Salam Pancasila

  4. ravie ananda said

    lebih tua dari peradaban cina ini tentunya.wis wayahe arkeolog dan sejarawan darwinis gulung tikar.ayo arkeolog dan sejarawan NKRI sejati, gali keluhuran bangsa ini.gali situs 2 purba jaman batu, teliti yang benar, jangan asal komentar, jangan ngarang sejarah, semua peninggalan dikebiri dalam kurun mataram kuno….ngetoni ora pintere.

Tinggalkan komentar